Monday, 24 March 2014

Arti Syahadat

21:55

Assalamualaikum Sahabat Insan Media.

Pada waktu lalu kita telah membaca Rukun Islam dan Uraian Singkat. Nah...Dari rukun Islam yang 5 itu, pertamanya adalah Mengucap 2 kalimat Syahadat. Apa sebenarnya arti syahadat ? Kebanyakan umat muslim mengartikannya sebagai kalimat yang hanya diucapkan di lidah tetapi tak mengetahui makna sebenarnya. Dan sebagian orang hanya menganggap bahwa syahadat adalah bukti kerasulan dan pengakuan adanya Allah.
Dalam segi agama, syahadat dianggap sebagai bukti bahwa seseorang benar meyakini Islam, ketika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat maka dianggap telah mengikuti ajaran Muhammad. Semudah itukah mengikuti ajaran Islam? Apakah orang-orang non muslim yang mengucapkan kalimat syahadat walaupun didepan para saksi, maka dia seorang muslim? Ketahuilah arti syahadat, bukan hanya ucapan dan pengakuan kerasulan Muhammad, tetapi dalam kalimat syahadat mengandung arti percakapan antara Muhammad dan Allah sang pencipta.

Arti Syahadat, Dialog Rasul Dan Allah

Secara syariat, lidah kita mampu dengan lancar mengucap syahadat walaupun mereka dari non muslim sekalipun. Tapi bukan berarti pengucap kalimat memahami arti syahadat dibalik kalimat ini:
AsshHaduala ilahailallah wa asshHaduana muhammadurrasulullah (aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)
Maka akan timbul pertanyaan, siapakah yang pantas mengucap kalimat diatas? Jika dipenggal maka arti syahadat itu akan menjadi dua bagian, dimana masing-masing kalimat memiliki arti tersendiri. Kalimat mana yang diucapkan Muhammad dan kalimat mana pula yang diucapkan Allah kepada Muhammad.

Ketika rasulullah Isra' Mi'raj melewati tujuh lapis langit hingga berakhir di alam Nur, alam dimana dzat Allah tak terbatas, maka terjadilah dialog antara Allah dan Muhammad. Apa sebenarnya yang disampaikan Allah kepada Muhammad sebelum menerima kewajiban sholat? Percakapan yang terucap adalah syahadat.
Saat rasul menghadap Allah, dia mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Kau adalah Tuhanku yang menciptakan alam semesta beserta isinya (AsshHaduala ilahailallah)
Kemudian Allah bertanya kepada Muhammad, "Apa bukti bahwa kau mengakui Aku sebagai Tuhanmu?" Muhammad pun menjawab "Ya Allah, Dua puluh sifat-Mu sebagai bukti bahwa Engkau lah penciptaku. Dengan dua puluh sifat-Mu (Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatahu lil hawadists, Qiyyamuhu Ta'la Binafsihi, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar, Kalam, Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun) tiada lagi keraguan, bahwa Kau lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. 
Allah pun berkata: Jikalau itu yang kau maksud, Ya Muhammad... maka Ku angkat kau menjadi utusanku untuk menyampaikan kebenaran dan Quran kepada umat manusia (wa asshHaduana muhammadurrasulullah)
Apa yang terkandung dari kata 'Muhammad' juga ditujukan kepada seluruh pengikutnya, begitu pula dalam pengamalan syahadat dimana kita tidak hanya sebatas lidah tetapi diikuti dari qolbu yang paling dalam. Jadi, ketika insan mengucapkan kalimat syahadat, maka sebenarnya dia berdialog dengan Tuhannya.
"Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, tiada-lah seorang hamba bertemu Allah dengan membawa keduanya tanpa ada keraguan sedikitpun pasti ia akan masuk surga." (HR. Muslim)
Dan kebanyakan orang ketika mereka beribadah dengan mengucap kalimat syahadat, mereka ragu dan tidak mengerti kepada siapa sebenarnya mengakui ke-Esa-an Allah. Dalam sudut pandang sufi dan tarikat, tidak ada hak seorang insan mengucapkan "wa asshHaduana muhammadurrasulullah" karena kalimat itu sebenarnya hak Allah. Lalu, dimana penempatannya ketika umat mengucapkan syahadat?
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (Al Anbya, 21:25)
Kenalilah diri sendiri, maka kau akan mengenal Allah yang jauh lebih dekat daripada urat nadimu sendiri. Alam semesta tercipta dari Nur muhammad, dan Nur muhammad berasal dari-Nya. Apapun yang ada dialam semesta adalah wujud zat Allah, terlebih zat yang ada didalam hati manusia. Maka, fahamilah makna dan arti syahadat bukan dengan fikiran tetapi melalui hati.

Insan Media

Insan Media sebagai media partner Berita dan Dakwah Islam Indonesia. Untuk tetap terhubung dengan berita dan artikel dakwah Insan Media, Silahkan Defollow blog ini.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 Insan Media. All rights resevered. Designed by Media Insan

Back To Top