Assalamualaikum Sahabat Insan Media.
Pada waktu lalu kita telah membaca Rukun Islam dan Uraian Singkat. Nah...Dari rukun Islam yang 5 itu, pertamanya adalah Mengucap 2 kalimat Syahadat. Apa sebenarnya arti syahadat ? Kebanyakan umat muslim mengartikannya sebagai kalimat yang hanya diucapkan di lidah tetapi tak mengetahui makna sebenarnya. Dan sebagian orang hanya menganggap bahwa syahadat adalah bukti kerasulan dan pengakuan adanya Allah.
Pada waktu lalu kita telah membaca Rukun Islam dan Uraian Singkat. Nah...Dari rukun Islam yang 5 itu, pertamanya adalah Mengucap 2 kalimat Syahadat. Apa sebenarnya arti syahadat ? Kebanyakan umat muslim mengartikannya sebagai kalimat yang hanya diucapkan di lidah tetapi tak mengetahui makna sebenarnya. Dan sebagian orang hanya menganggap bahwa syahadat adalah bukti kerasulan dan pengakuan adanya Allah.
Dalam segi agama, syahadat dianggap sebagai bukti bahwa seseorang benar
meyakini Islam, ketika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat maka
dianggap telah mengikuti ajaran Muhammad. Semudah itukah mengikuti
ajaran Islam? Apakah orang-orang non muslim yang mengucapkan kalimat
syahadat walaupun didepan para saksi, maka dia seorang muslim?
Ketahuilah arti syahadat, bukan hanya ucapan dan pengakuan
kerasulan Muhammad, tetapi dalam kalimat syahadat mengandung arti
percakapan antara Muhammad dan Allah sang pencipta.
Arti Syahadat, Dialog Rasul Dan Allah
Secara syariat, lidah kita mampu dengan lancar mengucap syahadat
walaupun mereka dari non muslim sekalipun. Tapi bukan berarti pengucap
kalimat memahami arti syahadat dibalik kalimat ini:
AsshHaduala ilahailallah wa asshHaduana muhammadurrasulullah (aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)Maka akan timbul pertanyaan, siapakah yang pantas mengucap kalimat diatas? Jika dipenggal maka arti syahadat itu akan menjadi dua bagian, dimana masing-masing kalimat memiliki arti tersendiri. Kalimat mana yang diucapkan Muhammad dan kalimat mana pula yang diucapkan Allah kepada Muhammad.
Ketika rasulullah Isra' Mi'raj melewati tujuh lapis langit hingga berakhir di alam Nur,
alam dimana dzat Allah tak terbatas, maka terjadilah dialog antara
Allah dan Muhammad. Apa sebenarnya yang disampaikan Allah kepada
Muhammad sebelum menerima kewajiban sholat? Percakapan yang terucap
adalah syahadat.
Saat rasul menghadap Allah, dia mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Kau adalah Tuhanku yang menciptakan alam semesta beserta isinya (AsshHaduala ilahailallah)
Kemudian Allah bertanya kepada Muhammad, "Apa bukti bahwa kau mengakui
Aku sebagai Tuhanmu?" Muhammad pun menjawab "Ya Allah, Dua puluh
sifat-Mu sebagai bukti bahwa Engkau lah penciptaku. Dengan dua puluh
sifat-Mu (Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatahu lil hawadists, Qiyyamuhu
Ta'la Binafsihi, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar,
Kalam, Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Sami'un, Bashirun,
Mutakallimun) tiada lagi keraguan, bahwa Kau lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
Allah pun berkata: Jikalau itu yang kau maksud, Ya Muhammad... maka Ku angkat kau menjadi utusanku untuk menyampaikan kebenaran dan Quran kepada umat manusia (wa asshHaduana muhammadurrasulullah)
Apa yang terkandung dari kata 'Muhammad' juga ditujukan kepada seluruh
pengikutnya, begitu pula dalam pengamalan syahadat dimana kita tidak
hanya sebatas lidah tetapi diikuti dari qolbu yang paling dalam. Jadi,
ketika insan mengucapkan kalimat syahadat, maka sebenarnya dia berdialog
dengan Tuhannya.
"Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, tiada-lah seorang hamba bertemu Allah dengan membawa keduanya tanpa ada keraguan sedikitpun pasti ia akan masuk surga." (HR. Muslim)
Dan kebanyakan orang ketika mereka beribadah dengan mengucap kalimat
syahadat, mereka ragu dan tidak mengerti kepada siapa sebenarnya
mengakui ke-Esa-an Allah. Dalam sudut pandang sufi dan tarikat, tidak
ada hak seorang insan mengucapkan "wa asshHaduana muhammadurrasulullah"
karena kalimat itu sebenarnya hak Allah. Lalu, dimana penempatannya
ketika umat mengucapkan syahadat?
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (Al Anbya, 21:25)
Kenalilah diri sendiri, maka kau akan mengenal Allah yang jauh lebih
dekat daripada urat nadimu sendiri. Alam semesta tercipta dari Nur
muhammad, dan Nur muhammad berasal dari-Nya. Apapun yang ada dialam
semesta adalah wujud zat Allah, terlebih zat yang ada didalam hati
manusia. Maka, fahamilah makna dan arti syahadat bukan dengan fikiran
tetapi melalui hati.
0 komentar:
Post a Comment