Tuesday 19 February 2013

RENUNGAN

10:45


KEKAYAAN KALIAN SUDAH TIDAK ADA GUNANYA APABILA KEKAYAAN KALIAN TIDAK DI MANFAATKAN
SEBAIK - BAIKNYA MAKA KELAK AKAN DI PERTANGGUNG JAWABKAN DI YAUMUL QIAMAH DAN ALAM KUBUR.
RENUNGKAN BAIK - BAIK KAWAN MUSLIM .
SEBARKAN & AMAL'KAN KE SESAMA MUSLIM LAINYA .
SEMOGA INI MENJADI BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA SESAMA MUSLIM DAN MENAMBAH KEIMANAN KITA
SERTA PERCAYA RUKUN IMAN DAN ISLAM.
SEBUAH KESADARAN DIRI KITA MASING - MASING ANTARA KEKAL AKHIRAT DI BANDINGKAN DUNIA.
MAHA DAHSYAT AKHIRAT DAN PADANG MAHSYAR
Sesungguhnya setan & Orang - orang kAFIR Laknatullah Alaaih itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu) perangi dia
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

( '' QS : AL-FATHIR AYAT : 06 )

AL-HAMDULILLAH SEGALA PUJA PUJI SYUKUR SENANTIASA TIDAK LUPA KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH'HU ROB'BI YG TELAH MEMBERIKAN NIKMAT Iman & ISLAM.
SHALAWAT SERTA SALAM TIDAK LUPA SENANTIASA KITA PANJATKAN KEHADIRAT BAGINDA NABI ALLAH AGUNG MUHAMMAD S.A.W BESERTA PARA SAHABAT2
KELUARGA'NYA HINGGA SELURUH PARA PENGIKUT2'NYA YG SENANTIASA MENGERJAKAN SEGALA SUNAH2 NABI ALLAH MUHAMMAD S.A.W
KELAK DI YAUMUL QIAMAH .
AMIEN ALLAH'HUMA AMIEN .
SHOLALLAHU ALLA MUHAMMAD SHOLALLAHU ALLAHI WASSALIM WABBARIK WASSALIM ALLAIH.
ALLAH'HUMA SHOLIH WASSALIM WABBARIK WAS'SALIM ALLAIH.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا اُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ ‍ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى اِلى صِرَاطِك َالْمُسْتَقِيْم
وَعَلى الِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
"Ya Allah, Limpahilah Rahmat ke atas Junjungan Muhammad, yang membukakan apa yang tertutup, yang menamatkan apa yang terdahulu, yang membela kebenaran dengan kebenaran, yang memberi petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus.
Dan ke atas keluarganya bersesuaian dengan pangkat dan kedudukannya yang tinggi."
“Wahai Tuhanku, limpahkanlah kiranya shalawat-shalawat-Mu dan rahmat-Mu serta berkat-Mu atas peng-hulu segala Rasul, ikutan segala orang yang taqwa, pe-nutup semua Nabi, yaitu: Muhammad, hamba-Mu dan rasul-Mu, imam segala kebajikan, pemimpin kebaikan dan utusan pembawa rahmat. Wahai Tuhanku, tempatkanlah dia pada suatu maqam yang dirindukannya oleh orang yang dahulu.” (HR. Ibnu Mâjah dari ‘Abdullah Ibn Mas’ûd).
Amiienn ALLAH'HUMA AMIIEN
QS : Al-Zalzalah
[99:1]
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya
[99:2]
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,
[99:3]
dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?",
[99:4]
pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
[99:5]
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
[99:6]
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
[99:7]
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
[99:8]
Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
( QS : Al-Zalzalah AYAT : 01 : 08 )
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan: "Allah l akan mengumpulkan seluruh manusia setelah mereka bangkit dari kuburnya. Mereka berjalan menuju mahsyar, sebuah tempat di mana Allah l akan kumpulkan makhluk yang pertama hingga yang terakhir. Mahsyar adalah sebuah tempat yang rata. Tidak ada tempat yang tinggi, tidak pula ada gunung maupun bukit. Tempat yang rata, semua makhluk akan berkumpul di sana." (Syarh Lum'atul I'tiqad, hal. 201).
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa'd z, Rasulullah bersabda:
"Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih." Sahl z dan selainnya berkata: "Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorangpun." (HR. Al-Bukhari no. 6521 dan Muslim no. 790)
Matahari di dekatkan kepada makhluk
Matahari diakan didekatkan terhadap kepala makhluk, sehingga semakin memberatkan dan menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa yang amat dahsyat di padang mahsyar. Maka, keluarlah keringat mereka yang akan menyiksa pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil." –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata."–
Beliau bersabda: "Maka manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya
(yakni dosa-dosanya).[1] Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua betisnya. Adapula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya." –Perawi berkata: "Rasulullah n menunjuk dengan tangannya ke mulutnya." (HR. Muslim no. 2864)
Juga hadits dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya keringat manusia itu pada hari kiamat akan membanjiri bumi selebar tujuhpuluh delapan, dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka." –Tsaur, salah seorang perawi ragu mana lafadz yang tepat– (HR. Muslim)
Seandainya ada yang bertanya, kalau di dunia maka bila matahari mendekat sedikit saja dari garis edarnya, wajarnya bumi akan terbakar. Maka, bagaimana mungkin hal ini akan terjadi dengan jarak sedemikian dekat namun tidak membakar makhluk?
Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin , manusia akan dibangkitkan lalu digiring ke padang mahsyar pada hari kiamat bukan dengan kekuatan yang ada pada mereka ketika hidup di dunia.
Bahkan mereka lebih kuat dan lebih mampu. Bila manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari, tidak berteduh, tidak makan dan tidak minum, mereka tidak mungkin mampu melakukannya. Mereka akan binasa. Namun pada hari kiamat, mereka mampu bediri selama 50 tahun tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali beberapa golongan yang Allah naungi.
Mereka mampu menyaksikan kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni neraka yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain…" (An-Nisa': 56) [Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135]
Oleh karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya untuk senantiasa meminta perlindungan kepada Allah dari berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat. Sebagaimana dalam hadits Aisyah :
"Adalah Rasulullah n senantiasa meminta perlindungan kepada Allah dari kesempitan-kesempitan di mahsyat pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)
Golongan yang akan mendapatkan naungan Allah
Allah dengan rahmat dan keutamaan-Nya akana memberikan naungan kepada sebagian hamba-Nya, pada hari yang sangat panas. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya, yaitu di padang mahsyar tatkala mereka menghadap Allah
Beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan Arsy-Nya, adalah sebagaimana yang Rasulullah sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Beliau bersabda:
"Ada tujuh golongan yang Allah lakan menaungi mereka di bawah naungan Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang yang hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah', (6) orang yang bersedekah namuan merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan (7) orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya." (Muttafaqun 'alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah bersabda:
"Ada tujuh golongan yang Allah k akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya…." (HR. Sa'id bin Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa')
Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya, karena hal ini tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalah:
"Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya, niscaya Allah akan menaunginya dalam Arsy-Nya."(HR. Muslim no. 3006)
Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongan mereka.
padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari mati, tentu setelah seluruh jagat raya mengalami kiamat.
Dengan otak manusia terjenius di dunia pun, kita sulitmembuktikannya. Karena itu hal ini termasuk hal ghaib yang wajib diimani oleh umat Islam. banyak orang-orang yang tak beriman meragukan adanya padang mahsyar,
Bagaimana mungkinmanusia yang mati akan dibangkitkan kembali sesudah matinya, padahal tinggal tulang belulang.nabi Ibrahim AS, sempat memohon pada Allah SWT untuk membuktikan secara nalar bagaimanamungkin Allah SWT kelak akan mengumpulkan seluruh manusia di padang mahsyar.
Permohonan ini bukanlah karena Nabi Ibrahim tak percaya pada kekuasaan Allah SWT, tetapi hanyalah untuk meneguhkan imannya. Oleh Allah SWT Nabi Ibrahim disuruh melatih empat ekor burung yang di lepas di empat tempat yang berlainan satu sama lain. Lalu pada saat tertentu nabi Ibrahim disuruhmemanggil burung-burung itu, yang tentu semuanya datang mendengar panggilan nabi ibrahim.Dengan kata lain, Allah SWT hanya menyeru manusia untuk bangkit dari kuburnya dan semua akan bangkit tunduk patuh seperti patuhnya burung-burung itu pada nabi Ibrahim.
Secara logika manusia yang otak dan ilmunya sangat terbatas ini, setelah kiamat terjadi tak mungkin terdapat padang mahsyar, karena alam semesta sudah hancur lebur. Disinilah bentuk keimanan pada hal ghaib, pada hari akhir sangat menentukan. Karena bukti-bukti ilmiah hanya bisamendukung keimanan, jika sudah ada penemuan baru akibat kecanggihan teknologi.
Selama lebihdari 1428 tahun lamanya, bukti-bukti itu belum ada. Namun baru-baru ini para ahli astronomitercengang oleh fenomena baru di alam semesta.Kalau kita meneliti kepada kandungan Al Quran, terdapat banyak ayat yang menyentuh tentangPadang Masyar.
Menurut Quran, apabila sangkakala ditiup untuk kali kedua, ruh akan dikembalikan kepada jasad manusia. Manusia akan hidup semula dan akan keluar dari kubur masing-masing menuju kepermukaan ‘bumi’. Di waktu itu permukaan ‘bumi’ tidak lagi seperti yang kita lihat hari ini tetapimerupakan padang pasir yang bewarna putih yang teramat luas sayup mata memandang.
Kenapa permukaan bumi bertukar wajah?
Sebelum itu alam ini telah berlaku kiamat. Semasa terjadinya kiamat, semua gunung-gunung yang ada di bumi akan bergerak dan berterbangan seperti kapas. Semua bintang-bintang di langit berguguguran menuju ke bumi.
Bintang-bintang yang besar ini akan berpadu dengan bumi lalu membentuk glob bumi yang sangat besar.Saiz bumi yang bertambah berlipat ganda besarnya itu akan menghasilkan luas permukaan yangsangat besar juga yang akan dikenali sebagai Padang Masyar.
Dengan keluasan permukaan yang berlipat ganda dari keluasan asal bumi maka dapatlah Padang Masyar ini menjadi tempat untuk menghimpunkan kesemua manusia yang bermula dari Nabi Adam hingga hari kiamat. Yang mungkin mencecah ratusan billion manusia.*

Insan Media

Insan Media sebagai media partner Berita dan Dakwah Islam Indonesia. Untuk tetap terhubung dengan berita dan artikel dakwah Insan Media, Silahkan Defollow blog ini.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 Insan Media. All rights resevered. Designed by Media Insan

Back To Top