Peserta calon presiden (capres) Konvensi
Partai Demokrat Dino Patti Djalal memiliki solusi untuk menyelamatkan
TKI asal Semarang yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, Satinah.
Menurutnya, saat ini yang paling mampu menyelamatkan Satinah adalah para
konglomerat.
"Kita kan kejar deadline 3 April, yang
paling praktis itu konglomerat Indonesia menyumbang. Kan butuh Rp 21
miliar, sudah Rp 12 miliar kalau konglomerat nyumbang, mereka bisa
tunjukkan solidaritas sosial seluruh rakyat Indonesia. Saya mau ketuk
hati konglomerat Indonesia untuk menyumbang," kata Dino di Hotel Sari
Pan Pacific, Jakarta, Rabu (26/3).
Secara pribadi, lewat Migrant Care, Dino
sendiri sudah memberikan bantuan untuk Satinah. Ia mengaku
menyumbangkan uang sebesar Rp 5 juta. Mantan Duta Besar Indonesia untuk
Amerika Serikat ini mengaku ikut menyumbang karena tidak setuju dengan
penerapan hukuman pancung. Menurutnya, jenis hukuman seperti itu sangat
primitif dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman.
"Hukuman pancung
itu sebaiknya dihindari, sudah tidak jaman lagi. Kejahatannya jangan
dianggap nggak ada, dia sudah akui itu. Kita harus jelas, kita tak
simpati pada kejahatannya. Kita ambil sikap atas hukuman pancung yang
nggak sesuai dengan abad 21," pungkasnya. (dil/jpnn)
0 komentar:
Post a Comment